Jurnal Ini Bukan Milik Pelanggan. Ini Adalah Foto Keluarga.
Terkadang, sebuah foto lebih berat dari yang terlihat. Di permukaan, ini adalah komposisi yang indah. Dua jurnal Hibrkraft, duduk berdampingan seperti dua saudara, ditemani secangkir kopi dari sebuah brand lokal Bogor yang kami hormati, Coffee Combi. Tapi ini bukan sekadar foto produk.
Ini adalah foto keluarga. Dan cerita di baliknya adalah cerita tentang fondasi Hibrkraft itu sendiri.
Tangan Kedua, Kaki Kedua
Orang di balik foto ini adalah Kendy Danang (@kendydanangp). Namanya mungkin tidak ada di logo, tapi DNA-nya ada di setiap jahitan yang kami buat. Dia adalah co-founder Hibrkraft yang lain. Tangan kedua. Kaki kedua. Saudara seperjuangan.
Dialah yang ikut basah-basahan saat kami berdua berburu material di tengah hujan. Dialah yang dengan percaya diri menyambangi kantor-kantor perusahaan untuk menawarkan apa yang kami punya. Dialah yang ada di sana saat Hibrkraft lebih banyak diisi mimpi daripada pesanan.

Dua Jurnal, Dua Pilar
Melihat dua jurnal ini berdampingan, aku ngerasa ini adalah simbol yang sempurna. Satu hitam, satu cokelat. Berbeda, tapi lahir dari rahim yang sama. Mereka mewakili dua pilar yang membangun rumah ini dari nol. Mereka adalah bukti dari sebuah kemitraan.
Bahkan setelah tidak lagi bersama, dia masih mengambil foto seindah ini. Sebuah penghormatan yang hening terhadap apa yang pernah kami bangun bersama. Ini bukan tentang mempromosikan sebuah brand. Ini tentang menghormati sebuah perjalanan.
Setiap jurnal kami dijahit dengan benang. Tapi Hibrkraft sendiri dijahit dengan keringat, mimpi, dan perjalanan basah-basahan di tengah hujan.
Saat kamu memegang jurnal dari kami, kamu tidak hanya memegang sebuah produk. Kamu memegang sebuah cerita tentang persahabatan. Kamu memegang jejak langkah dari dua orang anak muda Bogor yang percaya mereka bisa membuat sesuatu yang berarti dengan tangan mereka sendiri.
Terima kasih, Kendy. Untuk setiap kilometer, setiap tetes hujan, setiap “ayo, kita bisa.” Fondasi yang kita bangun bersama masih berdiri kokoh.
Ini lebih dari sekadar buku catatan. Ini adalah sepotong sejarah. Miliki bagian dari cerita kami.



