Tentang Kopi dari Orang Asing dan Validasi Paling Murni

Menjaga booth di sebuah pameran itu marathon, bukan sprint. Ada jam-jam yang panjang, kaki yang lelah, dan harapan yang naik turun seperti sinyal telepon. Kamu bertemu banyak orang, tapi ada beberapa pertemuan yang akan kamu ingat selamanya. Pertemuan kami dengan Hensen (@hensensho) adalah salah satunya.

Dia datang ke booth kami di Kota Kasablanka. Dia melihat-lihat. Lalu dia melakukan sesuatu yang tidak akan pernah kami lupakan. Dia datang dan membelikan kami kopi. Kopi Starbucks. Dari orang yang bahkan tidak kami kenal.

“I Got This Cool Sketch Book”

Di tengah semua itu, dia menemukan sebuah sketchbook yang dia suka. Warna hijau zaitun yang tenang, diikat dengan tali kulit tan yang kontras. Dia memegangnya, memotretnya, dan menulis caption yang sederhana dan jujur: “I got this cool sketch book.”

Dan kami hanya bisa membalas: “AWESOME!!!” Karena memang begitu rasanya. Seluruh momen itu. Awesome.

Kopi itu bukan sekadar minuman hangat. Itu adalah sebuah pesan. Pesan yang mengatakan, “Aku melihat usahamu. Aku menghargai apa yang kamu lakukan.”

Lebih dari Sekadar Transaksi

Kayaknya, inilah yang membedakan kerajinan tangan dari produksi massal. Ada percakapan. Ada koneksi. Ada kemungkinan untuk sebuah kebaikan kecil yang tak terduga yang bisa mengubah seluruh harimu.

Kami tidak tahu Hensen secara pribadi. Tapi lewat tindakannya, kami merasa kenal dengannya. Dia adalah tipe orang yang tidak hanya mengapresiasi sebuah produk yang “cool,” tapi juga orang-orang di baliknya.

Itu adalah validasi paling murni yang bisa kami terima: pengakuan bahwa di balik meja dan tumpukan produk ini, ada manusia yang sedang berjuang.

Dan sketchbook yang dia pegang di foto itu? Itu bukan lagi sekadar produk. Itu adalah suvenir dari sebuah momen kebaikan yang tak terduga. Sebuah pengingat bahwa apa yang kita lakukan ini lebih dari sekadar menjual barang. Ini tentang membangun koneksi.

Hensen, di mana pun kamu berada, terima kasih untuk kopinya. Kamu tidak akan pernah tahu betapa berartinya itu bagi kami saat itu.

Terkadang, saat kamu mencari sebuah buku, kamu menemukan sesuatu yang lebih. Mungkin kamu akan menemukan koneksimu di sini.