Ketika Jurnal Bukan Lagi Jurnal, Tapi Sebuah Lambang
Lihat baik-baik foto dari Fahmi Alby (@fahmialby) ini. Kamu tidak sedang melihat dua buah buku catatan. Kamu sedang melihat dua sisi dari sebuah cerita. Satu adalah wadah, satunya lagi adalah lambang. Satu untuk dipakai, satunya lagi untuk diperjuangkan.
Di belakang, sebuah jurnal kulit berwarna tan yang klasik dan fungsional. Dengan jahitan tangan yang tegas dan desain yang teruji, ia siap menjadi teman kerja harian yang bisa diandalkan. Ia tangguh. Ia jujur. Tapi bukan dia karakter utamanya.
Karakter utamanya adalah benda di depannya. Jurnal kecil berwarna cokelat tua itu. Yang membawa sebuah simbol.
Sebuah Lencana, Bukan Sekadar Hiasan
Perhatikan emblem logam berwarna emas itu. Itu bukan hiasan. Itu adalah sebuah lencana. Sebuah janji. Sebuah penanda afiliasi atau mungkin sebuah deklarasi misi pribadi. Kami tidak tahu apa arti simbol burung dalam lingkaran patah itu bagi Fahmi, dan itu tidak penting.
Yang penting adalah tindakan untuk menaruhnya di sana. Seseorang tidak menaruh sebuah lambang di atas jurnalnya secara iseng. Ini adalah sebuah komitmen. Ini adalah cara untuk mengatakan, “Setiap kata yang kutulis di sini, setiap ide yang lahir, berada di bawah naungan simbol ini.”

Kamu Bawa Apinya, Kami Siapkan Tungkunya
Ini adalah jenis proyek yang paling kami sukai. Proyek di mana kami tidak hanya membuat produk, tapi kami menjadi bagian dari sebuah visi. Fahmi tidak datang untuk membeli buku. Dia datang membawa sebuah simbol yang berarti, dan meminta kami untuk memberinya rumah yang layak.
Tugas kami adalah memastikan rumah itu—sampul kulit itu—cukup kokoh, cukup berkarakter, dan cukup hening untuk membiarkan simbolnya yang berbicara paling keras. Hasilnya adalah sebuah artefak. Benda yang memiliki gravitasi, yang menarik mata dan memancing pertanyaan. Aneh ya, bagaimana sebuah buku kecil bisa terasa begitu penting?
Buku yang satu untuk mencatat. Buku yang ini untuk memberi makna.
Ini adalah bukti bahwa kanvas kami bukan hanya kertas di dalam buku. Kanvas kami adalah kulit di bagian sampul. Tempat di mana identitasmu, misimu, dan lambang kebanggaanmu bisa dipatri secara permanen.
Kamu punya simbol yang ingin kamu bawa setiap hari? Sebuah logo, sebuah lencana, sebuah visi? Mari kita temukan cara terbaik untuk mengabadikannya.
“`