Perbedaan Kulit Asli dan Sintetis Part 2

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Tulisan ini berasal dari keresahan kami atas apa yang ada di Google tentang perbedaan kulit asli dan mekanis–semuanya terlalu dasar. Mungkin tulisan itu tidak ditulis oleh orang-orang yang benar-benar mendalami bidang kulit, atau mungkin ditulis oleh para “pakar menulis” yang sekedar meluruhkan kewajibannya untuk menulis artikel dan bukan untuk berbagi value. Berasal dari keresahan itu, kami menulis artikel ini berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Eui Kyung Roh tahun 2020.

Tulisannya masih fresh loh! Kami akan membahas urusan teknis terkait perbedaan kulit asli dan sintetis, mungkin tulisan ini akan banyak diisi jargon, jadi bersiaplah.

TLDR

Untuk kamu yang malas baca; Kulit asli atau kulit natural, adalah bahan kulit hewan yang disamak. Kulit sintetis atau kulit artifisial adalah bahan kulit yang dibuat dari proses manufaktur menggunakan karet, kain, dan lainnya. Keduanya memiliki properti mekanis yang berbeda. Kulit asli secara natural memiliki ketahanan kompresi yang lebih tinggi dan lebih baik dari kulit sintetis, sedangkan kulit sintetis memiliki elastisitas yang lebih tinggi dari kulit asli.

[/vc_column_text][vc_cta h2=”Ingin Agenda Kulit Custom?” h4=”Baik kulit asli atau kulit sintetis, kami punya keduanya!” color=”black” add_button=”bottom” btn_title=”Hubungi Admin” btn_color=”green” btn_link=”url:https%3A%2F%2Fapi.whatsapp.com%2Fsend%3Fphone%3D%25206281511190336%26text%3DHai%2520Hibrkraft”][/vc_cta][vc_column_text]Sekarang ini semakin sulit membedakan kulit asli dan sintetis. Perkembangan teknologi dan inovasi di proses pembuatan menghasilkan kulit sintetis yang sangat mirip dengan kulit asli. Apa ini hal buruk? Bisa jadi.

  1. Akan bermunculan pedagang nakal yang menyebut kulit sintetis sebagai kulit asli, agar dapat menjual dengan harga setinggi mungkin
  2. Daya tahan kulit sintetis terhadap penggunaan dan usia lebih pendek daripada kulit asli. Barang-barang kita jadi tidak awet.

Tapi apa dampak baik dari penggunaan kulit sintetis?

  1. Kulit sintetis, dalam jangka panjang (50 tahun ke atas), menghasilkan carbon footprint yang lebih rendah daripada kulit asli.
  2. Harga yang lebih murah menghasilkan lebih banyak produk untuk work hours dan monetary value yang sama dengan kulit asli.

Sementara itu dulu, kita akan bahas soal sustainability lebih dalam lain waktu 🙂

Apa Yang Dikategorikan Kulit Asli?

Kulit asli punya beberapa nama lain: genuine leather, natural leather, real leather. Dan mungkin memiliki banyak penyebutan yang berbeda di pasar. Yang dimaksud kulit asli adalah bahan kulit yang dibuat dari kulit hewan. Bahan ini memiliki karakter yang khas, dan usia pakai yang relatif lama.

Kulit asli dibuat dengan cara disamak dari kulit hewan. Proses penyamakan bisa menggunakan bahan alami atau kimia dan hanya membantu proses pembuatan, bukan menjadi bagian utama dari bahan kulit asli.

Pengkategorian kulit asli agak sulit, karena banyak istilah yang samar dan hampir tiap produsen memiliki istilahnya sendiri. Kita akan membahas ini lain waktu, tapi untuk sementara, kita bisa kenalan sama jenis-jenis kulit berikut: pull up, calves, crazy horse, nabati. Pengkategorian kulit asli juga kadang dilakukan berdasarkan merek pemanufakturnya seperti Horween. Kadang juga dilakukan berdasarkan daerah pembuatannya seperti kulit garut, kulit magetan, kulit jogja, dan lainnya.

Apa Yang Dikategorikan Kulit Sintetis?

Kulit sintetis adalah kulit buatan pabrik, yang dibuat dengan melapisi bahan dasar (kain, tenunan benang) dengan bahan kimia seperti polyurethane (semacam bahan plastik yang dapat dibuat menjadi keras atau lentur sesuai kebutuhan). Kulit sintetis dapat difinishing dengan stamp sehingga tampilannya menyerupai kulit asli.

Kulit sintetis biasanya dikategorikan berdasarkan hasil akhir/finished products. Pengkategoriannya dibuat dari ketebalan bahan akhir, jumlah lapisan dasar (ply) yang digunakan, dan tekstur permukaan. Sama seperti kulit asli, kulit sintetis juga sering digolongkan berdasarkan pabrik yang membuatnya seperti Madonna, Hellen, dst.

Perbandingan Properti Mekanis Kulit Asli dan Sintetis

Di jurnal sains yang ditulis oleh Eui Kyung Roh, kita menemukan tabel berikut:[/vc_column_text][vc_single_image image=”3414″ img_size=”full” alignment=”center”][vc_column_text]Eui melakukan beberapa tes, yaitu:

  1. Tes tensile (daya tahan terhadap tarikan)
  2. Tes elastisitas terhadap tekukan
  3. Tes potong – shear stiffness. Semakin tinggi angkanya, semakin sulit memotongnya
  4. Tes kompresi

Dari tabel di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa:[/vc_column_text][vc_single_image image=”3415″ img_size=”full” alignment=”center”][vc_column_text]

Kesimpulan dan Saran Penggunaan

Kulit asli, yang memiliki daya tahan terhadap tarikan dan potongan yang lebih tinggi dari kulit sintetis, cocok untuk produk-produk yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan tinggi seperti sepatu, jaket, dan tas kulit. Keunggulan ini membuat kulit asli menjadi pilihan yang baik untuk barang-barang yang sering digunakan dan perlu bertahan lama.

Jika digunakan untuk agenda kulit, kulit asli akan menghasilkan produk yang tahan lama dan terasa lebih eksklusif daripada kulit sintetis. Juga biasanya lebih mahal (kami tidak mau bilang lebih eksklusif, let’s tell the truth).

Untuk barang-barang yang eksklusif, atau untuk penggunaan pribadi, agenda kulit yang dibuat dari kulit asli juga lebih ramah lingkungan dan tidak resource draining seperti kulit sintetis.

Kulit sintetis, yang memiliki elastisitas dan kompresi yang lebih tinggi dari kulit asli, cocok untuk aplikasi yang membutuhkan fleksibilitas seperti pelapis sofa, jok mobil, atau pakaian olahraga. Elastisitas dan kompresi yang tinggi ini memungkinkan kulit sintetis untuk kembali ke bentuk aslinya setelah ditekan atau ditarik, membuatnya ideal untuk penggunaan sehari-hari yang membutuhkan kenyamanan dan daya tahan.

Untuk barang-barang yang dibuat massal, penggunaan kulit sintetis akan lebih efisien dari segi cost dan lebih ramah lingkungan daripada kulit asli.

Menanti Masa Depan

Perkembangan zaman akan terus terjadi. Tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat akan hadir kulit sintetis dengan berbagai properti lebih unggul dari kulit asli, dengan biaya produksi yang lebih murah, dan lebih ramah lingkungan.

Tidak menutup kemungkinan juga kalau kulit asli akan memiliki proses produksi yang jauh lebih efisien dan lebih ramah lingkungan dari kulit sintetis, dan dapat dibuat lebih beragam sesuai properti yang diinginkan.

Untuk saat ini, keduanya memiliki properti mekasnis, carbon footprint, dan buangan yang berbeda. Sesuaikan penggunaan dengan kebutuhan ya! Kami membuat produk dengan menggunakan kulit asli dan sintetis, jadi kami bisa merekomendasikan kebutuhan yang tepat untukmu.[/vc_column_text]

[vc_column_text]

Referensi

Scientific Journal:

  1. Roh, E. K. (2020). [Mechanical properties and preferences of natural and artificial leathers, and their classification with a focus on leather for bags]

Article:

  1. Textileplex:
  2. Nomoments:
  3. GW360:

[/vc_column_text]

[/vc_column][/vc_row]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top