Mulai Aja Dulu

Semua Perlu Dimulai

Mulai aja dulu , Ketika kita ingin melakukan hal baru, kita sering terjebak di dalam ilusi harus mengetahui atau menguasai hal tersebut terlebih dahulu. Misalnya ketika kita ingin bermain alat musik, kita cenderung banyak berpikir cara untuk menguasainya. Misalnya seperti ketika hendak belajar gitar, kita jadi terjebak kepada situasi “harus ada gitar yang kaya gini, harus ada waktu segini” sehingga pada kenyataannya kita belum sama sekali memulai untuk belajar gitar tersebut.

Kita harus mulai dari mana?

Mulai aja dulu , Memulai bisa dari mana saja, tergantung kemauan kita bahkan jika hal itu salah sekalipun. Misalnya ketika kamu memulai bisnis. Sesungguhnya tidak ada waktu atau tahapan yang tepat untuk membangun bisnis, semuanya tergantung bagaimana kamu memulainya. Ketika kamu memulai bisnis, kamu akan dihadapkan dengan berbagai masalah seperti cara penjualan, hingga alur keuangan. Dengan mengetahui masalah-masalah tersebut, kamu belajar bagaimana cara menyelesaikannya pula.

Sebaliknya, jika kamu tidak memulainya. Maka kamu tidak akan tahu resiko dan masalah apa saja yang akan muncul nanti. Tentunya hal ini harus diseimbangkan dengan pengambilan keputusan yang perlu dipertimbangkan nantinya.

Jangan Lupa Persiapan

Eits, tadi nyuruh mulai aja dulu, kok sekarang malah suruh persiapan? Tenang dulu, ini masih berhubungan kok. Persiapan itu perlu, tapi persiapkan yang pentingnya saja. Kembali ke kamu ingin belajar gitar, apa yang perlu kamu persiapkan? Apakah sound sytstem bagus? Amplifier termutakhir? Atau soundcard kelas tinggi? Sebetulnya itu semua tidak penting, karena pada dasarnya yang kamu butuhkan hanyalah gitar. Yup, inilah persiapannya. Kamu butuh gitar untuk bermain gitar, entah kamu beli atau pinjam dari teman.

Begitu juga dengan bisnis, untuk memulainya, kamu perlu mempersiapkan hal-hal dasar seperti modal, rencana, keinginan, dan niat untuk bisa menjalankannya. Semua hal dasar itu diperlukan agar bisnis mu bisa tetap dalam jalan yang benar di awal perintisan.

Belajar dari pengalaman mu, dan pengalaman orang lain

Pengalaman merupakan guru terbaik, tapi tidak ada salahnya untuk belajar dari pengalaman orang lain yang lebih dahulu terjun ke bidang yang baru kamu geluti. Ketika kamu belajar bermain gitar, mungkin kamu akan kebingungan ingin memainkan lagu apa. Sehingga kamu memutuskan untuk meminta saran pada temanmu yang jago memainkan gitar tentang lagu apa yang dulu ia mainkan hingga bisa semahir sekarang. Setelah belajar dan kamu menguasai lagu tersebut, kamu mulai pede untuk mengeksplor lagu baru dan mendapati banyak lagu yang kini kamu kuasai.

Dalam dunia bisnis pun begitu, bahkan hal ini bisa kamu lakukan tidak hanya pada temanmu, tapi pada orang-orang tinggi seperti Steve Jobs, atau Mark Zuckeberg sekalipun bisa kamu tanyakan tanpa perlu bertatap muka. Bingung? Hayo tebak lewat apa? Yup, buku! Dengan lewat buku kamu bisa mempelajari apapun yang baik sudah maupun belum terjadi pada bisnismu.

Selesaikan setiap hal yang kamu mulai

Maksudnya bukan berarti ketika jalan dan kamu bosan, kamu malah selesai begitu saja. Semua ini kembali kembali kepada perencanaanmu, yang mana ada goal di dalamnnya. Nah, maksud selesai di sini adalah bagaimana kamu bisa mencapai goal mu itu. Misalnya saat kamu bermain gitar, kamu memiliki goal supaya bisa memainkan lagu “Through The Fire and Flames” maka kamu memiliki hal jelas ke mana kamu harus berlayar.

Di dunia bisnis, kamu memerlukan goals untuk diselesaikan, dan goals tersebutlah yang membawamu menuju tersebut. Hibrkraft sendiri memiliki goals untuk menjadi perusahaan buku ternama di Indonesia. Sehingga kami berfokus pada pembuatan buku yang kami targetkan. Yaitu buku kulit.

Jangan Menyerah

Perjalananmu masih panjang, dan tentunya itu bukan perjalanan yang mulus. Kamu bakal menemukan banyak masalah yang akan menghantam perjuanganmu. Ketika bermain gitar, jari-jarimu akan sakit, dan itu masih awalannya saja. Kamu akan mengalami hal-hal seperti kebosanan karena merasa skill mu tidak bertambah sama sekali. Di saat stagnan seperti itu, kebanyakan orang cenderung akan menyerah dan berhenti serius mempelajarinya. Padahal tanpa kamu sadari, skill mu bertambah sedikit demi sedikit seiring dengan permainanmu.

Lalu bagaimana dengan bisnis? Yup, sama loh. Di awalnya kamu akan berdarah-darah mendirikannya, entah karena kekurangan modal, atau bahkan karena orderan yang membeludak dan kamu kewalahan mempertahankan kualitas produkmu karena sdm yang masih terbatas. Namun ketika semuanya sudah berjalan mulus, kamu akan mulai merasakan kebosanan dalam bisnis karena dirasa tidak ada yang berkembang lagi. Dalam beberapa kasus, kamu bisa mengalami hal yang berbeda dengan gitaris yang memilih berhenti, pebisnis justru sering terpleset jatuh ketika berada di tahap ini karena ketidakseriusannya. Isi terus semangatmu dalam mengembangkan bisnis, jangan lupa hati-hati di setiap pengambilan keputusan agar tidak tersadung ya.

Terima kasih sudah membaca artikel kami. Menarik bukan! Suka dengan pembahasan seperti ini? Kamu bisa baca artikel lainnya hanya di Hibrkraft. Jangan lupa untuk follow instagram kami untuk dapatkan info ter-update dari kami. Tertarik dengan jurnal kami? Checkout sekarang, atau bisa juga lewat Tokopedia kami di sini.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top