Mungkin terdengar aneh, tapi di tengah gempuran aplikasi note-taking dan tablet yang semakin canggih, pasar notebook kertas justru mengalami pertumbuhan yang mengejutkan. Data menunjukkan industri ini tidak hanya bertahan, melainkan berkembang pesat dengan proyeksi nilai mencapai puluhan miliar dollar dalam beberapa tahun ke depan. Bagi para entrepreneur, reseller, dan siapa pun yang sedang mencari peluang bisnis dengan modal terjangkau, tren ini patut dicermati serius.
Pasar Notebook, Kenapa Layak Dibahas?
Pertanyaan yang wajar muncul: kenapa orang masih membeli notebook di era smartphone dan cloud storage? Jawabannya lebih kompleks dari sekadar kebiasaan lama yang susah hilang.
Digitalisasi memang mengubah cara kita bekerja, tapi justru menciptakan kerinduan akan pengalaman yang lebih "nyata" dan personal. Menulis dengan tangan memberikan kepuasan sensori yang tidak bisa digantikan layar sentuh. Belum lagi tren journaling, bullet journaling, dan mindfulness yang semakin populer—semuanya butuh media fisik.
Dari sisi bisnis, relevansinya sangat jelas. Untuk produsen, ini adalah pasar yang stabil dengan loyalitas tinggi. Reseller melihat produk dengan margin menarik dan repeat order yang konsisten. Sedangkan pembeli individu, notebook bukan lagi sekadar alat tulis—tapi statement gaya hidup, alat branding personal, bahkan investasi emosional.
Tren Pertumbuhan: Data dan Fakta dari Dua Laporan Technavio
Mari kita bicara angka konkret. Technavio, salah satu firma riset terpercaya, merilis dua proyeksi menarik yang menggambarkan momentum pasar notebook global.

Laporan pertama memprediksi pertumbuhan dari USD 16,55 miliar pada periode 2021–2025 dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 7%. Sementara laporan kedua menunjukkan proyeksi yang lebih optimis: pertumbuhan USD 21,820.5 juta selama 2022–2027 dengan CAGR 8,21%.
Perbedaan angka ini bukan kontradiksi, melainkan refleksi dari metodologi dan base year yang berbeda. Yang penting, kedua laporan menunjukkan tren konsisten: pasar notebook tumbuh lebih cepat dari rata-rata industri manufaktur global yang biasanya berkisar 3-5% per tahun.
CAGR 8,21% artinya setiap tahun, nilai pasar bertambah hampir sepersepuluh dari total nilai sebelumnya. Dalam bahasa bisnis, ini adalah "goldmine" yang masih terbuka lebar.
Lihat juga: Ukuran dan Nilai Pasar Notebook Global
Melihat ke belakang memberikan perspektif yang lebih utuh. Sejak 2017, pasar notebook menunjukkan resiliensi luar biasa. Meski sempat mengalami sedikit perlambatan di 2019 akibat ketidakpastian ekonomi global, pandemi COVID-19 justru menjadi katalis pertumbuhan yang tidak terduga.
Tahun 2020-2021 menjadi titik balik. Work from home dan school from home menciptakan permintaan baru. Orang-orang mulai menghargai kembali aktivitas menulis tangan sebagai cara detox dari layar digital. Volume unit yang terjual melonjak signifikan, terutama di kategori notebook premium dan specialty.
Yang menarik, lonjakan ini bukan fenomena sementara. Data 2022 menunjukkan stabilisasi di level yang lebih tinggi, mengindikasikan perubahan perilaku konsumen yang permanen. Notebook tidak lagi dipandang sebagai produk utilitarian semata, tapi lifestyle product dengan nilai emosional tinggi.
Mungkin menarik untukmu: Karakteristik Unik Pasar Alat Tulis Dunia
Untuk memahami posisi notebook, kita perlu melihat konteks yang lebih luas. Pasar stationery global diproyeksikan mencapai USD 112,15 miliar pada 2023, dengan pertumbuhan 4,4% selama periode 2024–2030.
Dalam ekosistem ini, notebook menempati posisi unik. Dibandingkan alat tulis konvensional seperti pulpen atau pensil yang pertumbuhannya relatif stagnan, notebook mengalami dinamika berbeda. Produk ini berhasil bertransformasi dari commodity menjadi specialty item.

Perbedaan mendasarnya terletak pada emotional attachment. Orang membeli pulpen karena butuh menulis. Tapi orang membeli notebook karena ingin mengekspresikan diri, mencatat perjalanan hidup, atau bahkan sekadar karena desainnya yang Instagram-worthy.
Ini mengubah struktur harga dan margin. Jika pulpen biasa dijual dengan markup 20-30%, notebook specialty bisa mencapai 100-200% bahkan lebih, tergantung brand positioning dan target market.
Penting: Stationery Market Overview
Pertumbuhan pasar notebook didorong faktor-faktor yang jauh melampaui fungsi dasar sebagai media tulis. Inovasi dalam jenis kertas, teknik binding, dan desain cover menciptakan diferensiasi produk yang signifikan.
Dot grid, ruled, blank, weekly planner, habit tracker—variasi format ini membuka segmen pasar yang spesifik. Setiap format melayani kebutuhan dan preferensi yang berbeda, memungkinkan producer untuk melakukan price discrimination yang efektif.
Tapi yang paling menarik adalah aspek emosional dan gaya hidup. Tren journaling yang dipopulerkan influencer wellness, gerakan slow living yang menghargai proses manual, hingga analog pride di kalangan milenial dan Gen Z—semuanya berkontribusi pada renaissance notebook.
Social media paradoxically menjadi driver utama. Foto aesthetic notebook di Instagram, video bullet journal di TikTok, komunitas planner di Pinterest—semua ini menciptakan aspirational value yang mendorong pembelian impulsif.
Bacaan terkait: Daya Tarik Emosional Notebook
Implikasi Bisnis: Peluang untuk Pemain Lokal & Reseller
Bagi entrepreneur dan reseller, tren ini menawarkan peluang yang sangat menarik. Notebook memiliki karakteristik bisnis yang ideal: barrier to entry rendah, cash flow cepat, dan customer loyalty tinggi.
Modal awal relatif terjangkau karena tidak membutuhkan teknologi kompleks atau sertifikasi khusus. Inventory management juga relatif mudah karena produk tidak mudah rusak dan memiliki shelf life yang panjang.
Yang lebih penting, notebook adalah repeat purchase product dengan emotional attachment. Sekali konsumen menemukan brand atau format yang cocok, mereka cenderung loyal dan melakukan pembelian berulang. Ini menciptakan predictable revenue stream yang sangat valuable dalam bisnis.
Untuk reseller, margin yang ditawarkan cukup atraktif. Notebook specialty bisa dijual dengan markup 50-150%, tergantung positioning dan target market. Plus, ini adalah produk yang mudah dipamerkan di social media, memudahkan marketing organic.
Cek program reseller kami disini: Program Reseller Hibrkraft
Kesimpulan: Apakah Ini Waktu Terbaik Masuk ke Pasar Notebook?
Semua indikator menunjukkan bahwa sekarang adalah momentum yang tepat untuk terjun ke bisnis notebook. Pertumbuhan pasar yang konsisten, perubahan perilaku konsumen yang permanen, dan diversifikasi produk yang terus berkembang menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.
Ini bukan hanya tentang menjual kertas yang dijilid rapi. Ini tentang menjual pengalaman, ekspresi diri, dan gaya hidup. Bisnis yang kreatif, personal, dan dengan investasi awal yang relatif terjangkau.
Bagi yang masih ragu, pertimbangkan ini: dalam ekonomi yang semakin digital, produk yang menawarkan pengalaman analog justru menjadi semakin berharga. Notebook adalah salah satu produk analog yang berhasil bertahan dan bahkan berkembang di era digital.
Waktu tidak akan pernah "sempurna" untuk memulai bisnis. Tapi dengan data dan tren yang ada, sekarang adalah waktu yang mendekati sempurna untuk masuk ke pasar notebook.
Kami tunggu 🙂