Irfan Prasetya

Hadiah dari Dunia Angka dan Garis

Lihatlah dunia di foto ini. Blueprint mesin yang rumit. Tabel-tabel dimensi. Garis-garis presisi dan angka-angka yang tidak boleh salah. Ini adalah dunia Irfan Prasetya (@irfan_prasetya_24). Sebuah dunia yang dibangun di atas logika, fungsi, dan ketepatan teknis.

Lalu, di atas semua itu, tergeletak dua buah benda yang seolah berasal dari dunia yang berbeda. Dua buah jurnal kulit yang dijahit dengan tangan. Hangat, organik, dan penuh karakter. Apa yang dilakukan benda-benda penuh perasaan ini di tengah lautan logika?

Jawabannya sederhana dan indah: ini adalah sebuah hadiah.

Sebuah Jembatan Bernama Jurnal

Irfan tidak membeli jurnal ini untuk mencatat kalkulasi Shaft Dimension. Dia membelinya sebagai kado untuk pacarnya. Dan dalam satu tindakan itu, sebuah cerita yang luar biasa terungkap.

Dia mengambil sesuatu dari dunianya—kebutuhan akan alat yang andal dan fungsional—dan menerjemahkannya ke dalam bahasa yang bisa berbicara langsung ke hati: sebuah benda buatan tangan yang penuh perhatian. Dia memilih dua. Satu untuknya, satu untuk pacarnya. Bukan lagi dua buku, tapi sebuah simbol pasangan. Sebuah ruang bersama.

Pilihan Seorang Insinyur

Aku ngerasa ada yang sangat puitis di sini. Seorang pria yang dikelilingi oleh komponen-komponen presisi buatan mesin, justru memilih sesuatu yang dibuat oleh tangan manusia sebagai hadiah. Sesuatu yang memiliki ‘cacat’ yang sempurna, yang membuatnya unik.

Mungkin karena dia tahu nilai dari sebuah benda yang dirakit dengan baik. Baik itu mesin diesel atau sebuah buku catatan. Dia melihat pengerjaannya, jahitannya, dan dia tahu itu bagus. Dia tahu itu akan bertahan lama.

Mungkin ini bukan sekadar dua buku. Ini adalah sebuah jembatan antara dunia teknik dan dunia seni. Antara logika dan perasaan.

Melihat jurnal kami berada di konteks ini adalah sebuah kehormatan. Ini adalah bukti bahwa produk kami bukan hanya untuk para seniman atau penulis. Mereka untuk siapa saja yang ingin memberikan hadiah yang tulus. Siapa saja yang ingin mengatakan, “Aku memikirkanmu,” dengan cara yang lebih dari sekadar kata-kata.

Ingin memberikan hadiah yang lebih dari sekadar benda? Rancang jembatanmu sendiri di sini.

Next Post

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?