@fararuby

Perlengkapan untuk Menaklukkan Hari: Sebuah Studi Kasus

Setiap orang punya ritual paginya sendiri. Ada yang butuh kopi. Ada yang butuh musik. Dan ada yang butuh sebuah perlengkapan perang. Foto dari Fara Ruby (@fararuby) ini adalah contoh sempurna dari yang terakhir. Sebuah “kit” yang disiapkan untuk menaklukkan hari.

Ini bukan tumpukan barang acak. Ini adalah sebuah ekosistem yang dipilih dengan sengaja. Sebuah buku—”Gerakan Moderen Islam di Indonesia”—adalah misinya. Sachet Indocafé adalah bahan bakarnya. Earphone adalah perisai dari gangguan. Dan jurnal Hibrkraft berwarna merah menyala itu? Itu adalah buku catatannya. Logbook perangnya.

Merah untuk Pikiran yang Berat

Aku ngerasa ada yang menarik dari pilihan warnanya. Di sebelah buku akademis yang berat dan serius, Fara tidak memilih jurnal berwarna cokelat atau hitam yang aman. Dia memilih merah. Warna yang penuh gairah, energi, dan keberanian.

Seolah-olah jurnal itu sendiri adalah sebuah pernyataan: “Aku siap untuk berdebat dengan isi buku ini. Aku siap untuk menantangnya, mencernanya, dan menuliskannya kembali dengan caraku sendiri.” Jurnal ini bukan wadah yang pasif. Ia adalah partner sparring yang aktif.

Alat untuk Berpikir, Bukan Sekadar Menulis

Inilah yang sering orang lupakan. Jurnal atau buku catatan yang baik bukanlah sekadar tempat untuk menulis. Ia adalah alat untuk berpikir. Tempat di mana ide-ide mentah dari buku yang kamu baca bisa diolah. Tempat di mana koneksi-koneksi baru terbentuk. Tempat di mana pemahamanmu yang sebenarnya lahir.

Melihat jurnal kami berada di samping buku Deliar Noer, di antara perlengkapan untuk sebuah hari yang produktif, adalah sebuah kehormatan. Karena itu artinya produk kami tidak hanya dianggap sebagai barang cantik. Ia dianggap sebagai alat kerja yang esensial.

Buku adalah asupan. Kopi adalah energi. Jurnal adalah tempat semua itu diproses menjadi sebuah pemikiran orisinal.

Ini adalah pengingat bahwa kami tidak hanya menjahit kulit dan kertas. Kami sedang membangun alat-alat yang andal untuk para pemikir, pelajar, peneliti, dan siapa saja yang berjuang untuk memahami dunia sedikit lebih baik setiap harinya. Bonjour, Fara. Selamat berperang.

Pikiranmu layak mendapatkan wadah yang sepadan. Rancang alat tempur intelektualmu bersama kami.

Next Post

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?