Halaman Terpenting di Jurnal Kami Adalah yang Kosong

Kami bisa bicara seharian tentang tebalnya kulit, kuatnya jahitan, atau elegannya sebuah kustomisasi sampul. Tapi pada akhirnya, semua itu hanyalah sebuah bingkai. Sebuah rumah. Pekerjaan kami baru benar-benar selesai ketika pekerjaanmu dimulai. Dan foto dari Garpu Somay (@garpu_somay) ini adalah bukti sempurnanya.

Dia tidak memotret sampulnya. Dia membuka jurnalnya dan menunjukkan kepada kita apa yang terjadi di dalamnya. Dia menunjukkan kepada kita jiwanya.

Dan kita berhenti sejenak untuk mengaguminya.

Kanvas yang Tidak Berkhianat

Lihatlah gambar itu. Detailnya. Ada arsiran geometris yang presisi, ada stippling yang butuh kesabaran, ada pola-pola organik yang mengalir bebas. Semua dalam satu harmoni yang aneh dan menawan. Karakter berdasi di tengah itu seperti seorang konduktor dari sebuah orkestra yang kacau namun indah.

Karya serumit ini butuh kanvas yang bisa dipercaya. Kertas yang tidak akan mengkhianati goresan pena. Kertas yang menyerap tinta dengan jujur, tanpa bleeding atau feathering. Ketika kami memilih kertas untuk jurnal kami, kami memikirkan seniman seperti @garpu_somay. Kami membayangkan karya seperti ini bisa lahir di atasnya.

Dari Sampul ke Jiwa

Selama ini, banyak testimoni yang merayakan sampulnya. Kulitnya. Personalisasinya. Itu adalah bagian luar. Itu adalah baju zirah yang melindungi apa yang berharga di dalam.

Hari ini, kita melihat apa yang dilindungi itu. Kita melihat idenya. Karyanya. Imajinasi yang tertuang menjadi garis dan bentuk. Ini adalah pengingat yang kuat bagi kami tentang mengapa kami melakukan apa yang kami lakukan.

Tugas kami bukan hanya membuat buku yang indah. Tugas kami adalah membuat rumah yang aman dan layak untuk ide-ide terliarmu.

Jurnal ini sekarang punya dua cerita: cerita tentang bagaimana ia dibuat oleh tangan kami, dan cerita tentang dunia yang diciptakan di dalamnya oleh tangan @garpu_somay. Cerita kedua, sejujurnya, jauh lebih menarik.

Sudah siap mengisi halaman kosongmu? Pilih rumah yang paling tepat untuk imajinasimu berikutnya.