On Demand Info 04: Membedakan Kulit Asli dan Sintetis.

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Kulit sintetis dan kulit asli mirip. Bahkan di waralaba besar kita bisa temukan produk-produk yang diberi label “tas kulit” tetapi ternyata menggunakan kulit sintetus. Duh, kecele. Sebenarnya kami sudah lama sih mau bahas ini. Bagaimana cara membedakan kulit asli dan sintetis?

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, mulai dari yang termudah sampai yang tersulit (menurut kami). Oiya, sekedar disclaimer, kami tidak sedang berusaha memojokkan teman-teman pelaku usaha yang merasa jualannya kulit sintetis tapi nyebutnya kulit asli ya! Kami cuma mau ngasihtau ke customer kami kalau kulit asli dan sintetis itu beda. 

Dimana perbedaannya? Terutama soal umur dan ketahanan. Kulit sintetis lama kelamaan akan menjadi getas dan mudah rusak. Kulit sintetis juga memiliki ketahanan tarik (tensile strength) yang jauh dibawah kulit asli. Kulit asli juga relatif memiliki umur yang panjang, dan akan jauh lebih kuat jika di-abuse. Terutama oleh kamu-kamu yang jabrah!

Hibrkraft sudah bereksperimen dengan berbagai jenis material dan bahan sejak 2011. Kami akan terus terang padamu tentang material dan bahan yang kami gunakan. Kami juga akan merekomendasikan produk terbaik kami disesuaikan dengan budget, anggaran, desain, dan terutama, kebutuhanmu. Konsultasi sama Hibrkraft gratis kok di WA +6281511190336

[/vc_column_text][vc_single_image image=”1716″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Kenapa sering ditemui kulit sintetis disebut kulit asli?

Yang jelas, karena lebih menguntungkan. Saat mimin nulis post ini, mimin ingat pernah makan soto di kawasan Bojonggede. Di dekat Pasar Bojonggede tepatnya. Di tempat itu, ada pedagang yang sedang negosiasi sama calon pembelinya, pedagang tersebut jual semacam dompet yang jelas sekali jika dilihat sekilas merupakan kulit sintetis. Dompet itu dijual seharga Rp 250.000,- dengan cara dicicil. 25 ribu per minggu. OMG. 

Jadi ya sebaiknya teman-teman tahu cara membedakan kulit asli dan sintetis, karena di waralaba besar pun banyak produk kulit sintetis yang dijual seharga jutaan. Kan sayang… 

Tapi apa sih sebenarnya penyebab seseorang menjual produk kulit asli dan diberi judul kulit sintetis? Bahkan tren ini sudah jadi nyampah banget di sosial media, jadi kami juga jarang jualan di sosial media. Berikut beberapa alasan yang kami amati:

1. Naif

Banyak pedagang yang tidak bisa membedakan apakah produk yang dia jual kulit asli atau sintetis. Jadi sekedar meneruskan info saja. Buat kamu yang lagi jadi reseller produk-produk berbahan kulit, baca post ini dulu yuk!

2. Misinformasi

Banyak juga pedagang yang mengalami misinformasi, meneruskan info dari vendor atau reseller utama bahwa produk tersebut dibuat dengan kulit asli. 

3. Strategi Dagang

Karena produk kulit asli cenderung bisa dijual dengan harga yang relatif tinggi. Padahal jika hitung-hitungan (ala Hibrkraft), harga material itu sendiri memang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kulit sintetis, tapi tidak sampai harus jual ginjal. Ketika sebuah produk diberi label genuine leather, apalagi ditambah dengan handmade, dan produk UKM, penjual cenderung tidak mikir ketika ngasih harga. Ckck

Hibrkraft sendiri punya kalkulator untuk menghitung seberapa murah kami harus menjual produk Hibrkraft. Mulai dari material, ornamen dan aksesoris, dan lama pengerjaan, kami punya satuan harga tersendiri yang menjadikan harga produk kami fair, sepadan dengan apa yang kamu dapat. 

[/vc_column_text][vc_single_image image=”1663″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Sudahlah. Tujuan kami buat post ini bukan untuk bashing kok. Kami baca banyak post sejenis ini ditulis kurang pakai hati, sekedar peluruh kewajibannya para “SEO Agency” aja. Jadi kami tulis post ini. Yuk fokus ke topik utama.

Cara Membedakan Kulit Asli dan Sintetis.

Kami sudah pegang kulit asli dan sintetis sejak 2011, dan terus terang memang produk awal-awal yang kami rilis menggunakan jenis kulit asli dulu. Jenisnya kulit nabati, yang biasa dipakai untuk pelana kuda. Ngolahnya susah betul. Baru kemudian kami diperkenalkan dengan kulit sintetis oleh salah satu rekan kami. Nah disitu juga kami belajar cara-cara membedakan kulit asli dan sintetis. Ada beberapa cara yang kita bisa lakukan.

Cara Paling Mudah: Bakar.

Iya. Bakar. Ujungnya aja, jangan semuanya kaya gambar di bawah ini yang bukan untuk ditiru. Kulit sintetis akan meleleh, sedangkan kulit asli akan gosong walaupun permukaan gelatinnya akan mencair. 

Jangan lakukan tips ini di waralaba ya! Merusak berarti membeli. Kecuali di workshop Hibrkraft. Merusak berarti yaudalah. 

[/vc_column_text][vc_single_image image=”1715″ img_size=”full” alignment=”center”][vc_column_text]

Cara Agak Mudah: Perhatikan Bagian Belakang Kulit.

Kami asumsikan kulit yang kamu temui adalah kulit hewan sapi. Yang umum di pasaran. Dan sebagaimana hewan, kita bisa mudah mengenali bagian belakang kulit yang natural dan seperti hewan. Bisa berbulu, atau berurat. Tapi akan tetap bisa dikenali hewannya lah. 

Kalau kulit badak mungkin akan sangat keras, karena bahkan badak bisa kebal peluru. Kulit ular akan agak bersisik. Kulit buaya akan terlihat serat-serat buayanya. Sedangkan kulit sintetis, terasa karet dan pabrikan. 

[/vc_column_text][vc_single_image image=”1717″ img_size=”full” alignment=”center”][vc_column_text]

Cara Tingkat Lanjut: Tekan Dengan Kuku.

Kulit sintetis, karena terbuat dari bahan plastik atau karet, akan memiliki ciri khas khusus: self healing. Hal yang jarang ditemui di kulit asli. Ketika permukaannya terluka, kulit asli akan mempertahankan bekas luka itu. Walaupun bisa ditreatment lagi.

[/vc_column_text][vc_single_image image=”1714″ img_size=”full” alignment=”center”][vc_column_text]

Cara Agak Sulit: Perhatikan Serat Kulit.

Kenapa agak sulit, karena kamu harus cari-cari irisan di produk kulit ketika sudah dijual di pasaran. Kamu perlu lihat serat kulit tersebut. Kalau kulit sintetis biasanya terdiri dari beberapa lapisan yang disebut ply, yaitu permukaan, perekat, dan pelapis. Kulit asli bisa terlihat dari samarnya antar lapisan serat. Lebih terlihat seperti urat, atau lemur kalau disamakan dengan rendang. 

[/vc_column_text][vc_single_image image=”1718″ img_size=”full” alignment=”center”][vc_column_text]

Cara Sulit: Uji Laboratorium.

Masih ragu juga? Bawa ke laboratorium uji LIPI terdekat di kotamu. Bahkan buat kami, cara ini tidak kami rekomendasikan karena bisa jadi biayanya lebih mahal daripada harga produk itu sendiri ehehe. Ini tips terakhir untuk kamu yang ingin membedakan kulit asli dan sintetis.

Kami juga ga pernah coba cara ini kok :p

[/vc_column_text][vc_single_image image=”1721″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Penutup.

Semoga dengan membaca post ini, pengetahuanmu bertambah ya! 

Telah memproduksi buku catatan bercover kulit sejak 2011, membuat kami terus belajar untuk menghadirkan jurnal kulit yang lebih baik lagi untuk putra putri Indonesia. 

Masih khawatir? Yuk ceritakan kekhawatiranmu pada kami!

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top