[vc_row][vc_column][vc_column_text]Peringatan! Post ini bersifat teknis! Post ini juga bersifat rintisan, jadi akan diupdate next time.
Cutting stock problem adalah masalah optimasi yang berkaitan dengan cara memotong bahan baku menjadi potongan-potongan yang sesuai dengan permintaan dengan meminimalkan jumlah bahan baku yang terbuang atau biaya pemotongan. Optimasi ini merupakan salah satu masalah teknis yang biasa dihadapi produsen secara umum, dan Hibrkraft pada khususnya sebagai produsen agenda kulit yang ingin mempertimbangkan aspek keberlanjutan pada perjalanannya.
Cutting stock problem bisa berlaku untuk bahan baku yang datar atau tidak datar, tergantung pada bentuk dan ukuran potongan yang diinginkan. Misalnya, cutting stock problem bisa diterapkan untuk bahan baku yang berbentuk silinder, seperti pipa, kawat, atau kertas gulung. Cutting stock problem juga bisa diterapkan untuk bahan baku yang berbentuk balok, seperti kayu, logam, atau plastik.
Cutting stock problem yang melibatkan bahan baku yang datar seperti lembaran kertas disebut cutting stock problem dua dimensi, sedangkan yang melibatkan bahan baku yang tidak datar disebut cutting stock problem tiga dimensi. Cutting stock problem dua dimensi biasanya lebih mudah diselesaikan daripada cutting stock problem tiga dimensi, karena memiliki ruang solusi yang lebih kecil dan lebih sederhana.
Manfaat Menyiasati Cutting Stock Problem
Menyiasati cutting stock problem penting, karena:
- Cutting stock problem adalah masalah optimasi yang muncul dari aplikasi di industri, seperti industri kertas, logam, kaca, atau tekstil. Hal ini berkaitan dengan jumlah stok yang harus disiapkan untuk memenuhi permintaan.
- Kita dapat meningkatkan efisiensi, yaitu dengan menerapkan metode atau cara potong tertentu yang bisa menghasilkan lebih banyak produk per unit bahan atau per pekerjaan potong.
- Dengan meningkatnya efisiensi, produktivitas juga akan meningkat. Ini berarti meningkatkan hasil produksi dalam rentang waktu dan biaya yang sama, yang berarti…
- Meningkatnya keuntungan perusahaan. Karena dengan jumlah unit material yang sama atau lebih sedikit, dan dengan mengeluarkan sumber daya yang sama atau lebih sedikit, dapat dihasilkan produk yang lebih banyak.
- Meminimalisir dampak terhadap lingkungan, karena dengan mengatasi cutting stock problem, kita dapat meminimalisir jumlah limbah yang terbuang.
[/vc_column_text][vc_single_image image=”2783″ img_size=”full” alignment=”center”][vc_column_text]
Bagaimana Cara Menyiasati Cutting Stock Problem
Menyiasati cutting stock problem adalah cara untuk meminimalkan jumlah bahan baku yang terbuang atau biaya pemotongan bahan baku yang digunakan untuk memenuhi permintaan. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menyiasati cutting stock problem:
- Buat Cutting Plan. Oke, jadi cutting plan itu semacam trik untuk potong bahan baku dengan cara yang paling efisien. Jadi, kita tidak buang-buang bahan baku dan bikin sisa bahan yang minim. Ada beberapa trik yang bisa kita pakai untuk membuat cutting plan yang efisien. Misalnya, ada trik yang disebut Gilmore-Gomory, dan trik heuristik yang lebih bergantung sama pengetahuan dan pengalaman manusia. Meskipun tidak selalu sempurna, trik ini bisa sangat oke di situasi tertentu. Nah, yang terakhir, ada trik evolusioner, yang kayak pake konsep evolusi buat pilih cara potong yang paling bagus. Ini trik yang lebih tingkat lanjut dan bisa bikin hasil yang super efisien.
- Menggunakan teknik dan alat potong yang lebih presisi. Tidak bisa dipungkiri, semakin presisi alat potong yang digunakan, ini berarti semakin berkurang juga buangan dan buffer potongan yang diperlukan.
- Memotong item-item yang kurang terpenuhi dengan algoritma best fit decreasing. Algoritma best fit decreasing adalah algoritma untuk memotong item-item yang kurang terpenuhi dengan cara mengurutkan item-item tersebut dari yang terbesar ke yang terkecil, kemudian mencari sisa bahan baku yang paling sesuai untuk memotong item tersebut.
Susah ya? Hehe. Percaya deh. Lebih susah dipelajari daripada dipraktekkan. Ternyata kalau diprektekkan sebenarnya tidak terlalu sulit.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]