Manfaat Berpikir Skeptis
Sikap ragu akan sesuatu atau skeptis mungkin terdengar seperti hal yang negatif. Namun tahukah kamu, sikap ini adalah sikap pertahanan diri naturan yang dibuat otak kita agar tidak tertipu atau dirugikan.
Mengapa Harus Skeptis?
Pernah kedatangan teman lamamu setelah lama sekali tidak bertemu? Kamu berbincang banyak mengenai hidup, tiba-tiba saja ia mengajakmu untuk berbisnis dengannya, ia bercerita kalau ia kini sudah sukses dan mampu membeli segala macam benda. Kamu pun dengan polosnya ikut ke sebuah tempat yang cukup mencurigakan. Hati kecilmu sudah berkata tidak, namun kamu tetap mengikutinya karena kamu merasa dia adalah teman baik yang tak mungkin mengkhianati mu. Lalu pada akhirnya terbongkarlah sudah, dia baru saja mengajakmu untuk ikut skema ponzi.
Cerita di atas ini sering kita dapati, karena itulah pola pikir skeptis diperlukan. Dengan mendengar bisnis yang terdengar too good to be true seharusnya kita dapat mencerna kalau hal seperti ini bisa jadi penipuan. Hal seperti ini tidak hanya terjadi di kehidupan nyata, di internet pun marak disinformasi, hoax, hingga penipuan serupa.
Di era digital super cepat ini, informasi yang lalu lalang sudah mustahil untuk difilter lagi. Satu-satunya yang bisa menyaring itu semua hanyalah kita sendiri. Karena itulah pola pikir skeptis ini diperlukan agar kita tidak termakan informasi palsu, bahkan hingga terkena tipu.
Bagaimana Berpikir Skeptis?
Berpikir skeptis sangat mirip dengan berpikir kritis, ketika kamu tidak mudah percaya apa kata orang dan meragukan setiap perkataannya kecuali hal tersebut memiliki sumber dan terbukti secara fakta. Terutama jika kamu mendengar sesuatu yang terlalu bagus untuk terjadi, seperti cerita di negeri dongeng. Umumnya otak manusia akan merespon cerita tersebut dengan kata “kok bisa?” tapi meski seperti itu, subjek yang bicara soal itu menjadi bias bagi kita.
Misalnya ketika kita bertemu dengan pacar, atau seseorang yang kita sukai. Dia berbicara mengenai bisnis yang terdengar mencurigakan. Namun karena kita memiliki perasaan padanya, kita menerima semua ceritanya tanpa rasa curiga. Hingga akhirnya terungkap ternyata dia seorang marketer investasi bodong.
Orang yang berpikiran skeptis bukan tidak memiliki kepercayaan pada orang lain. Namun mekanisme pertahanan otaknya sudah didesain untuk selalu ragu jika ia tidak memiliki cukup informasi untuk menyetujui informasi yang ia terima.
Skeptis Itu Baik
Skeptis merupakan sikap pertahanan diri. Dengan menjadi skeptis, kita bisa dijauhkan dari disinformasi, hoax, hingga penipuan. Jadi apa kalian tertarik menganut skeptisme? Share artikel manfaat berpikir skeptis ini jika kalian merasa informasi ini berguna ya!