Buku bukan hanya sekadar barang cetakan. Ia adalah jejak intelektual, warisan personal, dan teman diam yang menyimpan puluhan, ratusan, bahkan ribuan pikiran dalam sunyi. Namun ironisnya, begitu banyak buku yang rusak bukan karena usia, melainkan karena kelalaian pemiliknya.
Artikel ini bukan sekadar kumpulan tips dangkal. Panduan ini dirancang berdasarkan standar konservasi dokumen dari lembaga seperti Library of Congress, American Library Association, dan Northeast Document Conservation Center (NEDCC). Tujuannya satu: membantu Anda merawat buku dengan cara yang benar, mudah, dan berkelanjutan—baik untuk buku bacaan harian maupun koleksi warisan yang tak ternilai.

1. Simpan Buku di Tempat Bersih, Kering, dan Sejuk
Kelembapan adalah musuh utama buku. Kertas yang terlalu lembap bisa menjadi sarang jamur, sedangkan udara terlalu kering membuatnya rapuh. Idealnya, suhu ruangan tempat penyimpanan buku berada di antara 18–22°C dengan kelembapan relatif 30–50%, sebagaimana disarankan oleh Library of Congress.
Simpan buku di rak tertutup, jauh dari dinding luar dan lantai langsung. Jika ruangan sering tertutup dan tidak memiliki ventilasi baik, gunakan silica gel atau dehumidifier. Ini akan membantu mengontrol kelembapan dan menjaga stabilitas lingkungan.
Untuk panduan teknis lebih dalam, Anda bisa membaca Panduan Penyimpanan Buku agar Tidak Cepat Lapuk, yang membahas jenis rak, arah penyusunan, dan risiko yang muncul dari penyimpanan sembarangan.
2. Hindari Cahaya Matahari Langsung
Paparan sinar matahari langsung akan membuat sampul buku memudar dan halaman menguning. Efek ini bersifat permanen dan tidak bisa diperbaiki. Ultraviolet (UV) dalam cahaya matahari mempercepat degradasi serat kertas dan tinta.
Sebaiknya, tempatkan rak buku jauh dari jendela atau gunakan tirai blackout dan filter UV. Jika Anda menyimpan koleksi berharga atau buku tua, pertimbangkan menggunakan kotak arsip bebas asam yang dirancang khusus untuk konservasi.
Bacaan lanjutan seperti Bagaimana Menyimpan Buku Lama agar Tidak Kuning dan Hancur bisa memberi Anda gambaran detail cara menjaga kondisi buku langka.
3. Gunakan Rak Buku yang Stabil dan Tertutup
Banyak orang menganggap semua rak buku sama. Padahal bahan rak, kelembapan sekitar, dan sirkulasi udara di dalamnya sangat memengaruhi kondisi buku. Kayu mentah, misalnya, bisa menyerap kelembapan dan menularkannya ke buku.
Gunakan rak berbahan logam berlapis atau kayu yang sudah diolah. Pastikan rak memiliki alas kokoh dan tidak terlalu rapat, agar udara tetap bersirkulasi. Rak tertutup juga membantu mengurangi debu dan serangan serangga.
Bila Anda menginginkan koleksi bertahan puluhan tahun, kebersihan dan struktur rak adalah investasi jangka panjang. Artikel Tips Merawat Buku Koleksi agar Tetap Awet Bertahun-Tahun dapat membantu Anda memetakan cara terbaik mengatur rak secara ergonomis dan aman.
4. Jangan Melipat Halaman atau Membuka Terlalu Lebar
Kebiasaan melipat sudut halaman sebagai penanda atau membuka buku terlalu lebar hingga menyentuh meja adalah penyebab utama kerusakan punggung dan sobeknya halaman. Lipatan menyebabkan kerusakan permanen pada serat kertas dan mempercepat keausan.
Gunakan pembatas buku dari bahan tipis seperti kertas, kain, atau kulit sintetis. Hindari pembatas logam atau plastik keras yang bisa menekan dan merusak halaman. Untuk membaca buku dengan lebih aman, gunakan tatakan buku yang menjaga kemiringan alami halaman.
Bila buku sudah mengalami kerusakan punggung karena tekanan, Anda dapat mengatasinya dengan memperbaikinya melalui layanan reparasi buku yang memahami struktur jahitan dan lem yang tepat.
5. Jaga Kebersihan Tangan Saat Membaca
Minyak, keringat, dan sisa makanan pada jari bisa meninggalkan noda halus yang menumpuk. Kertas yang terkena minyak akan berubah warna dan mudah menarik debu. Jika Anda gemar membaca sambil ngemil, risiko ini meningkat drastis.
Biasakan mencuci tangan sebelum membaca. Hindari membaca di tempat makan atau saat tangan masih lembap. Kebersihan tangan adalah praktik konservasi paling dasar, sebagaimana ditekankan dalam protokol perawatan dokumen oleh NEDCC.
Kebiasaan ini dibahas lebih lanjut di artikel 7 Kesalahan yang Bikin Buku Cepat Rusak (dan Cara Menghindarinya), yang menjabarkan kesalahan-kesalahan sehari-hari yang sering luput dari perhatian.
6. Segera Tangani Buku Basah dengan Teknik yang Benar
Tumpahan air, hujan, atau tangan basah bisa membuat buku menggembung, menempel, bahkan berjamur dalam waktu kurang dari 12 jam. Reaksi panik seperti menjemur di bawah sinar matahari langsung justru memperparah kerusakan.
Langkah pertama: serap air dengan tisu bebas asam atau kain katun lembut. Jangan digosok. Sisipkan kertas dapur di antara halaman, lalu letakkan buku di tempat datar dan beri kipas angin dari jarak jauh. Ganti kertas penyerap secara berkala.
Sumber otoritatif seperti NEDCC menekankan pentingnya waktu 24 jam pertama setelah buku terkena air. Penanganan cepat bisa menyelamatkan 90% struktur buku.
Jika buku sudah rusak parah, segera konsultasikan ke https://hibrkraft.com/reparasi-buku/. Anda juga bisa langsung WhatsApp ke +6281511190336 untuk meminta penanganan profesional, termasuk untuk komik, novel, buku warisan, atau dokumen penting.
Baca langkah lengkapnya di artikel Apa yang Harus Dilakukan Saat Buku Terkena Air.
7. Perbaiki Buku yang Rusak dengan Metode yang Aman
Menggunakan lem murahan dari toko alat tulis atau bahkan selotip bening bisa menyebabkan kerusakan permanen. Lem murah mengandung asam yang mempercepat pelapukan, sementara selotip akan meninggalkan bekas lengket yang tidak bisa dihapus.
Gunakan lem bebas asam khusus untuk konservasi dokumen. Untuk buku sobek, rekatkan dengan kertas jepang (Japanese tissue) dan lem khusus. Namun, jika Anda tidak yakin dengan tekniknya, lebih baik serahkan ke tenaga ahli.
Kami menyarankan membaca Jenis-Jenis Kerusakan Buku dan Cara Menanganinya agar Anda bisa mengenali level kerusakan dan cara terbaik menanganinya.
Jika buku Anda robek di tengah, patah di punggung, atau bahkan tercerai-berai, solusi jangka panjangnya adalah reparasi permanen. Anda bisa baca ulasannya di Buku Jebol di Tengah... Inilah Solusi Reparasi Permanen, atau konsultasikan langsung melalui WhatsApp ke +6281511190336.
8. Ketahui Kapan Harus Gunakan Jasa Reparasi
Tidak semua kerusakan bisa diperbaiki sendiri. Salah ambil langkah justru bisa memperparah kondisi buku. Jika Anda merasa ragu, atau buku tersebut bernilai emosional atau historis, gunakan jasa profesional.
Bingung kapan sebaiknya memperbaiki sendiri atau menyerahkannya ke ahli? Baca DIY vs. Jasa Reparasi Buku – Untung Rugi yang Perlu Kamu Tahu yang membahas batasan kemampuan DIY dan kapan perlu menyerahkannya ke tangan profesional.
Jika ingin mengetahui lebih jauh bagaimana proses reparasi berjalan, lihat Apa Itu Reparasi Buku dan Bagaimana Prosesnya. Untuk pertanyaan lebih lanjut atau konsultasi langsung, jangan ragu hubungi +6281511190336 atau buka https://hibrkraft.com/reparasi-buku/.
9. Rutin Bersihkan Rak dan Buku dari Debu
Debu bukan hanya kotoran. Ia membawa kelembapan mikro, spora jamur, dan partikel asam yang merusak kertas. Bersihkan buku dan rak setidaknya sebulan sekali dengan kuas lembut atau vacuum ber-nozzle kecil. Jangan gunakan pembersih berbahan kimia atau kain basah.
Untuk koleksi tua, gunakan masker saat membersihkan agar spora jamur tidak terhirup. Pastikan juga Anda tidak meniup langsung ke buku karena air liur mikro bisa menempel tanpa disadari.
Penutup: Merawat Buku = Merawat Warisan Pengetahuan
Buku adalah bentuk fisik dari pengetahuan, ingatan, dan sejarah. Merawatnya bukan hanya soal estetika, tapi juga tanggung jawab. Dengan langkah-langkah sederhana dan kesadaran yang lebih tinggi, Anda bisa membuat buku tetap utuh bahkan untuk diwariskan ke generasi berikutnya.
Jika Anda mencintai buku seperti kami, jangan biarkan mereka rusak karena ketidaktahuan. Segera cek koleksi Anda. Bila ada buku yang rusak, pertimbangkan untuk memperbaikinya melalui https://hibrkraft.com/reparasi-buku/ atau hubungi kami langsung di WhatsApp +6281511190336.
Buku tak pernah mengeluh, tapi mereka juga butuh dirawat.